Jumat, 11 Juni 2010

Filippo Bulu Idung

Sangat mengherankan bagaimana bulu idung bisa tumbuh melebihi kodratnya. Secara ideal, yang namanya bulu idung itu gak sampai kelihatan keluar karena itu akan mempermalukan si inang. Dan secara luar biasa itu terjadi  padaku. Sebuah bulu idung keluar melebihi batasnya. Si rambut kelebihan hormon ini ada di sebelah kanan, dan dia panjang. Sedangkan di sebelah kiri, ngga seberapa nongol tapi kayaknya punya bakat buat tumbuh lagi dan gawatnya, banyak junior-juniornya yang sudah siap muncul juga. Fak!


Dan yang baru aku tau adalah, mencabut bulu idung gak semudah mencabut bulu kaki. SANGAT KOKOH DAN SANGAT SAKIT. Bahkan dalam percobaan yang selalu gagal, yang ada malah nangis (oke, nangis di sini adalah respons tubuh yang menerima rasa sakit yang luar biasa).


Mau nanya Ibu, "Bu, boleh nggak bulu idung ini aku potong?", tapi takut dijawab sama ibu, "Oh, sini le, biar Ibu bakar aja, nggak sakit kok". Sementara ini tindakan preventif yang bisa kulakukan hanya memberi si rambut sialan itu nama, Filippo Bulu Idung. Habis dia suka offside sih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar