Selasa, 02 November 2010

Serahkan Tulisanmu Kepada Dunia

Senin, 1 November 2010


Tulisan adalah karya intelektual seorang yang berpendidikan. Itu disampaikan dengan cukup baik dan mengena (bagi saya) oleh dosen kewirausahaan pagi ini. Saya mendapati ada 3 poin yang dapat dipetik dari apa yang beliau ajarkan hari ini.




Pertama. Seorang yang pandai atau mengaku pandai harus berani mengemukakan pemikirannya. Tak peduli seberapa baik atau buruk pemikiran itu. Yang utama adalah beranikan diri untuk mengemukakan pemikiran. Seperti kata Gandhi , "Tak peduli seberapa berpengaruh hal yang kamu lakukan terhadap orang lain, namun yang terpenting dari semuanya adalah: lakukan itu". Adalah benar bahwa sekecil apapun pemikiran yang Anda berikan, hal tersebut sesungguhnya membawa manfaat. Seburuk-buruk manfaat adalah manfaat bagi pelakunya sendiri. Maksud saya di sini, bahkan mungkin Anda pun dapat berkembang, menjadi lebih baik -dalam hal apapun- melalui pemikiran-pemikiran Anda.


Yang kedua adalah jangan ragu untuk berbagi pemikiran. Tuangkan pemikiran Anda kepada secarik kertas, maka Anda telah menjadikan pemikiran Anda sebagai sesuatu yang termuat, nyata, dan dapat dimengerti orang lain. Tidak peduli apakah pemikiran Anda akan dibaca orang lain, namun lakukan hal tersebut dengan sebaik mungkin. Jadikan semua pemikiran Anda adalah sesuatu yang dapat dibagi dengan sesama, meskipun tidak ada orang yang mau menerima kebaikan Anda itu. Biarkan saja, karena sekasar apapun manfaat yang terlihat, masih ada detail yang dapat Anda sendiri rasakan. Mungkin saja Anda akan mendapati tulisan Anda setelah sekian lama dan saat itu adalah saat-saat di mana Anda telah pikun, lumpuh, dan kesulitan untuk mengingat. Anda akan bangga dengan itu -sejelek apapun yang Anda tulis -pikirkan. Maria pernah berkata, "Tidak penting seberapa besar hal yang kamu lakukan, namun yang penting adalah melakukan hal tersebut dengan sepenuh hati -meskipun itu bukan hal yang besar". Batasan-batasan tulisan tidak pernah ada, karena pemikiran manusia tidak pernah dibatasi. Bahkan ketika usia Anda adalah 50 tahun dan masih menulis cerita fiksi untuk anak TK, bukan masalah. Itulah mengapa dunia ini mengenal banyak sekali ragam tulisan. Itulah mengapa menusia kaya dan semakin kaya akan ilmu pengetahuan. Sekali lagi, jangan ragu untuk menulis, tulis dimana saja, dan jangan ragu. Terutama dengan banyaknya kertas elektronik seperti yang ada di zaman kita. Tulis pikiran Anda sekarang juga.


Lalu mengapa manusia harus menulis? Inilah poin ketiga yang turun dari sebuah peribahasa yang lagi-lagi klise, "Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan taring". Lalu manusia mati meninggalkan apa? Pemikiran. Manusia tidak bisa diawetkan (kecuali jasadnya). Padahal setiap manusia membawa hal-hal hebat yang alangkah sayang apabila ikut pergi ketika pemiliknya pergi. Saya sedang mebicarakan pemikiran manusia, yang tentu sayang apabila ikut mati ketika pemiliknya mati. Tidak banyak manusia-manusia dengan pemikiran hebat yang dilahirkan di dunia, namun blunder terbesar adalah membiarkan ide-ide tersebut ikut dibawa pergi oleh malaikat maut. Itulah mengapa karya-karya Da Vinci masih menjadi misteri hingga kini, dan tulisan Plato mengundang perhatian seluruh peneliti, ketika penciptanya telah mati dan tulisannya berhasil ditemukan. Boleh saja Anda mati, namun jangan biarkan pemikiran Anda ikut mati. Implementasikan, buatlah pemikiran Anda menjadi seuatu yang nyata, wujudkan dalam sebuah tulisan, sehingga seperti apapun pemikiran Anda, itu akan tetap tinggal di dunia ini. Menjadi pencerah bagi dunia anak cucu kita nanti -seberapa kecilpun sinarnya.


Tulisan adalah karya intelektual seorang yang berpendidikan. Jangan kecilkan arti pendidikan, karena siapapun pasti mengenyam pendidikannya sendiri. Itulah yang membuat dunia kaya, makin kaya, dan terus menerus bertambah kaya. Kaya akan pemikiran, kaya akan pengetahuan. Jadilah penyumbang kekayaan intelektual dunia ini.


Tulis pemikiran Anda sekarang juga!