Yang mungkin sedang membawaku ke sebuah arah yang tentu.
Kamu adalah sang mentari terbit
Yang mungkin membuatku mampu membedakan timur, tidak keliru
Kamu adalah rambu hijau yang sia-sia, di kejauhan
Karena padamu, yang kulihat hanya satu direksi
Namun mungkin kau menuntunku dengan satu-satunya informasi yang kaupunya itu
Yang mungkin menunjukkanku, seorang penjelajah laut, di mana daratan Asia berada
Kamu adalah rasi orion di gelap angkasa
Yang mungkin karenamu, aku tahu, ke arah mana akan kubentangkan sejadah hidup
Namun kamu hanyalah mata kompas khayalan
Kamu hanya penunjukku
Bahkan itu pun dalam angan-angan
Aku menganggapmu begitu, karena menyerah dengan jarakmu yang terlampau jauh
Aku tak tahu kau sejauh apa, namun membayangkannya pun, membuatku ingin meyudahi segala usahaku
Membayangkan sejauh apa kau berdiri
Dan semungkin apa kau kujangkau
Aku akan membayangkanmu, tetap sebagai mata kompasku
Kau akan tetap menjadi penuntun bagiku, untuk menuju satu arah yang sendiri ku tak tahu
Namun aku percaya, kau sedang menuntunku ke arah yang lebih dekat dengan kamu yang sebenarnya
Mendekat, dan dekat
Kamu, mata kompas yang tak pernah kupegang
Ini analogi lo dengan benda/hal apa, Boi?
BalasHapusSemangat lah kow, jangan galau terus!
Ping-pong dulu lah!
NYAHAHAHA!
benda lah! tapi ga bikin fitnah kan.
BalasHapushaha.
Ayolah, masih 3-2(buat gue) kita!